Kamis, 20 Maret 2014

Pertanyaan Azka

Akhir-akhir ini Azka suka sekali
menonton video klip lagu-lagu Maher Zein, salah satu video klip kesukaannya
lagu Number One For Me. Bercerita tentang kenakalan seorang anak di masa
kecilnya, kini setelah si anak dewasa, ia berjanji untuk selalu membuat ibu
tersenyum. Karena ibunya adalah orang nomor satu untuknya.

Di video itu, tergambar kenakalan
si anak tidak sekalipun membuat si Ibu marah, hanya wajahnya yang terlihat
lelah atau kesal. Untuk jelasnya bisa dilihat di bawah ini;



Dan setiap menonton video itu Azka selalu bertanya
“Kok, gak di marahin sich, Ma?”
Atau,”Mamanya kok gak marah, dia nakal, kan?”
Skat mat buat Mama. Tapi mama tidak mau nampak terlalu bersalah di depan Azka, maka Mama membela diri.

“Kalau nakalnya sekali memang jangan di marahin, kan anak kecil gak tahu kalau itu salah. Mama juga kan marah sama Azka kalau udah mama kasih tahu itu salah atau gak boleh tapi gak nurut.”

Entah jawaban itu belum Azka pahami atau lupa, besoknya setelah menonton video klip yang sama Azka mengulang pertanyaannya. Jawaban mama mirip-mirip yang pertama. Dan entah pada pertanyaan keberapa akhirnya mama mengakhiri jawaban pertanyaan Azka dengan permintaan maaf karena suka marah kalau Azka salah dan gak nurut.

Sejak pertanyaan itu pertama kali muncul sebenarnya mama sudah malu dan merasa bersalah karena mama kurang sabar. Mama kesel kalau Azka sudah mengulur waktu. Di minta sholat pasti mengulur waktu dengan mau ini itu dulu. Di minta matiin tv pasti selalu bilang 5 menit lagi. Di ajak mandi malah lari ke luar dan teriak,”Mandinya nanti aja!”

Sekali lagi, maafin mama ya Azka. Mama akan berusaha lebih sabar.

Jumat, 07 Maret 2014

Khalifah ‘Bebas Diaper’

Sekitar seminggu lalu Khalif resmi ‘bebas diaper’. Tidak sepenuhnya bebas karena kalau bepergian masih mengenakan diaper tapi di rumah tidak mengenakan karena Khalif  bicara mau pipis tepat sebelum pipis.  Mingu-minggu sebelumnya, bilang mau pipis setelah atau pas pipis. Bulan-bulan toilet training selalu sedikit merepotkan karena harus rela lantai di pipisin di sana-sini. Yang artinya gak lupa di pel, khawatir najisnya terinjak dan terbawa shalat.

Sebelum ‘bebas diaper’ saya jarang mengenakan diaper di malam hari pada Khalif karena penisnya mudah ruam dan menimbulkan gatal, jadi tengah malam rewel karena gatal. Jadi saya menggunakan sprei anti tembus. Biasanya Khalif ngompol dua kali dalam semalam, artinya dua kali ganti baju celana dan melap tubuhnya.

Sejak ‘bebas diaper’, Khalif menunjukkan gejala gelisah dan merengek gak jelas setiap mau pipis saat tidur malam, jadi saya segera membawanya ke kamar mandi. Yap, Khalif jadi punya kesadaran tidak pipis di tempat tidur.

Tapi ada satu ‘kerepotan’ setelah Khalifah ‘bebas diaper’, jika saya pakaikan diaper – misal saat bepergian – Khalifah tetap meminta buka celana dan pipis di kamar mandi.