Sabtu, 20 April 2013

Jalan - jalan ke Musieum Zoologi


Yap, awalnya ragu untuk ngajak si kecil Azka Zahra jalan-jalan ke musieum mengingat usianya  yang baru akan lima tahun. Saya pikir mengajaknya ke musieum terlalu serius dan bisa membuatnya bosan. Ternyata dugaan saya salah! 

Ke musieum Zoologi di kebun raya Bogor

Musieum ini terletak di kebun raya bogor, dengan membayar tiket masuk sebesar   untuk masuk ke kebun raya bogor otomatis bisa masuk ke musieum zoologi dengan gratis alias tidak bayar lagi. Murah bukan.

Disini anak-anak bisa melihat beragam hewan termasuk serangka dan reptil yang diawetkan atau imitasi  yang  ditempatkan dalam lemari kaca dilengkapi habitat di mana dia hidup.




Hewan ini tidak bergerak dan kita bisa melihatnya dari jarak dekat lebih lama sehingga bisa sambil memberi penjelasan pada anak.Azka sangat antusias. Dia tidak sabar melihat-lihat setiap hewan.  Melihat binatang-binatang itu dalam lemari atau kotak-kotak penyimpanan.  Ini hal baru dan luar biasa untuk Azka, bagaimana  hewan-hewan itu diam tidak bergerak  karena beberapa waktu sebelumnya azka sempat kami ajak ke taman safari.


Kami pun menjelaskan bahwa itu hewan yang mati dan diawetkan.  
“Kasian ya Ma, jadi gak bisa main dan ketemu mamanya, ”komentar Azka dengan sedih. Saya jadi ikutan haru hikhik

Tapi suasana berubah dengan cepat begitu Azka melihat hewan lain yang menarik perhatiannya. Burung hantu, beragam ular, serangga dan kupu-kupu.

“Diawetkan itu apa sich, Ma?” mamanya sedikit gelagapan. Tengok sana sini mencari petugas.  Baru ngeh saat masuk sini tak satupun petugas mendampingi dan tak ada petugas di dalam musieum yang berkeliling dan dengan suka hati siap diburu pertanyaan pengunjung.

Sayapun memberi penjelasan seadanya,”Pake zat pengawet khusus supaya binatang itu tidka busuk karena di makan belatung.”

“Zat khusus itu apa, Ma?” tujuh tahun belajar kimia ternyata gelagapan ditanya zat khusus itu apa.


Mengajak Azka ke museum malah menyadarkan saya bahwa benar yang dikatakan pakar psikolog atau pendidikan anak-anak, kemampuan dan daya tanggap mereka seperti spoon. Rasa ingin tahunya yang begitu besar mengalahkan tidak mengerti dan rasa bosan. Azka pun jadi bertambah pengetahuannya.


Rabu, 10 April 2013

Mereka Ingin Membuat Saya Bangga

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Moms Happiest Moment Female Circle tapi kalah :(

Komitmen saya, bekerja tidak boleh melunturkan kelekatan saya dengan anak-anak, Azka Azzahra (5y) dan Khalifah Ahsan (1y6m). Saya dan suami harus jadi role model untuk mereka dan  kami harus membentuk karakter mereka.  Ada dua ritual pagi yang saya lakukan untuk mempererat bonding kami.